Kajian Maulid Nabi: Kinerja Unggul Berbasis Akhlak Mulia
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir (khotamun nabiyyin). Begitu luar biasa kemuliaan beliau yang patut kita teladani. Nabi Muhammad SAW sampai menjelang ajalnya menyebut ummatnya dan memohon kepada Allah SWT agar ikut ke surga-Nya. Sehingga, bershalawatlah sebanyak-banyaknya untuk menunjukkan rasa cinta kepada nabi Muhammad SAW. Setiap shalawat yang kita baca akan dibalas dengan sepuluh kebaikan oleh Allah SWT.
Tanggal 12 Rabiul Awwal 1443 H adalah peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Ada banyak pelajaran di dalamnya, mengingat perjuangan dakwahnya, kesabarannya, dan akhlak mulianya. Unit Kedokteran Gigi Islami (UKGI) FKG Universitas Muhammadiyah Semarang menyelenggarkan kajian dengan tema “KINERJA UNGGUL BERBASIS AKHLAK MULIA”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingat kembali perjuangan beliau dalam menegakkan islam.
Kajian yang diselenggarakan hari Sabtu, 16 Oktober 2021 lalu menjadi momen untuk bersama kita kembali merenungkan apa saja yang sudah kita lakukan semasa hidup. Oleh pemateri kajian yaitu Prof. Dr. Dedy Mulyasana, M.Pd (Guru besar UNLA Bandung) menyampaikan bahwa tugas utama Rasulullah SAW adalah menyempurnakan akhlak yang baik.
َنْ أَبِي هُرَيرة قَالَ: قَالَ رسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّمَا بُعِثتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ”.
Dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik.
Dalam hal yang sesuai tema disebutkan beliau bahwa “Orang bermental unggul tidak semata kerja hanya sekedar untuk memperoleh pengakuan dan penghargaan, tapi focus pada spirit untuk menjadi yang terbaik. Penyesalan yg teramat dalam bukan Ketika kita gagal meraih sukses, tapi ketika dicabut naluri kebaikan oleh Allah swt dan gagal menjadi orang soleh (AL-Munafiquun: 10).”