Mencegah Infeksi Gigi
Oleh Saifuddin Ali Anwar
“Penyakit gigi dan mulut mudah dicegah dengan cara menyikat dan memeriksakan gigi secara teratur”
Selezat apa pun makanan, kita tak dapat menikmati bila gigi sedang bermasalah, semisal krowok (berlubang), sakit, atau gusi bengkak, bahkan bernanah. Sepintas sepele, ’’hanya’’ sakit gigi tapi berisiko cukup besar. Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg Zaura Anggraeni MDS mengatakan, ketika gigi busuk akibat berlubang, organ lain berisiko besar terinfeksi.
Dalam penjelasan berikutnya ia mengatakan bahwa kuman dari gigi busuk tersebut jika terbawa aliran darah dan menyangkut di katup jantung akan menyebabkan sakit jantung. Begitu juga jika menyangkut di pori-pori ginjal maka orang yang sebenarnya ’’hanya’’ sakit gigi akan mengalami infeksi ginjal.
Dari berbagai penelitian (Depkes 2009) terlihat bahwa infeksi bakteri yang berasal dari kerusakan jaringan penyangga gigi, gigi berlubang, dan geraham (impacted) punya andil besar terhadap risiko penyakit lain. Pasalnya, kuman atau bakteri itu dapat masuk ke aliran pembuluh darah dan menyebar ke seluruh organ vital tubuh manusia .
Efek itu akan memperbesar risiko penyakit jantung, stroke, meningkatkan kecenderungan wanita hamil melahirkan prematur dan bayi dengan berat badan kurang, meningkatkan ancaman bagi pasien diabetes, dan penyakit saluran pernapasan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) Depkes 2007 mendeteksi tingginya angka penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia, dan kondisi itu menjadi keprihatinan bersama. Tercatat 72,1% penduduk menderita karies, 60-90% punya masalah terkait gigi berlubang, dan 80% mengalami problem gusi. Indeks Decay, Missing, and Filled Teeth (DMFT) penduduk Indonesia masih 4,85.
Hal lain yang menonjol adalah lebih banyak penderita penyakit gigi di Indonesia menghendaki pencabutan ketimbang penambalan. Kebiasaan menyikat gigi juga belum maksimal, masih 61%, dan perilaku berobat gigi baru mencapai 5,5%, itu pun hanya untuk pencabutan karena gigi berlubang.
Kita bisa melihat masyarakat belum optimal melakukan upaya pencegahan penyakit gigi. Padahal penyakit gigi dan mulut dapat dicegah dengan cara mudah dan murah, antara lain dengan cara menyikat dan memeriksakan gigi secara teratur.
Saat ini, pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan gigi dan mulut, dimulai dari lingkup keluarga, untuk lebih berperan aktif. Peranan keluarga terasa makin penting seiring dengan peningkatan masalah kesehatan akibat pengaruh lingkungan dan perilaku dalam kehidupan modern dewasa ini.
Pengobatan Gratis
Tahun ini pemerintah mencanangkan Bulan Pelayanan Kesehatan Gigi Nasional dari tanggal 12 September 2012 hingga 29 Oktober. Pengurus Besar PDGI, bersama Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (Afdoksi), rumah sakit dan puskesmas akan menggelar pemeriksaan dan pengobatan gratis gigi di seluruh daerah.
Di Jateng, kegiatan awal sudah dilaksanakan, termasuk di Universitas Muhammadiyah Semarang, yang pada 25 Juli 2012 menerima rekomendasi dari Konsil Kedokteran Indonesia untuk membuka Prodi Kedokteran Gigi, dengan unggulan pada Kedokteran Gigi Keluarga. Saat ini, pembangunan gedung berlantai empat sedang diselesaikan guna menunjang program itu.
Terlepas dari pelayanan pemerintah, masyarakat Jateng perlu mennsyukuri betapa nikmat kesehatan yang merupakan anugerah istimewa dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita harus mewujudkan rasa syukur tersebut denga cara memelihara dan menjaga kesehatan, yang merupakan hak asasi manusia, sekaligus faktor investasi hidup dan kehidupan. (Pasal 28 UUD 1945).
Kesehatan menjadi salah satu hak dan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar orang atau keluarga dapat berkarya dan menikmati kehidupan yang lebih bermartabat. Dalam UUD kita bisa melihat amanat kepada pemerintah pusat dan daerah untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di tingkat keluarga dan masyarakat secara berkesinambungan. (Sumber: Suara Merdeka, 11 September 2012
Tentang penulis:
Dr dr Saifuddin Ali Anwar (Dosen UNIMUS)
Artikel terkait dengan : Dr dr Saifuddin Ali Anwar :
http://gagasanhukum.wordpress.com/tag/saifuddin-ali-anwar/page/3/