KARIES GIGI BISA MENYEBABKAN STUNTING ?????

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang di masa pandemi ini memiliki keinginan tetap dapat berkontribusi untuk masyarakat. Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Ibu pada 22 Desember 2020, FKG Unimus mempersembahkan acara Pengabdian Masyarakat Online sebagai kado bagi para ibu. Kegiatan bertajuk “Stunting pada Anak : Gigi Berlubang Berhubungan dengan Stunting, Ibu Bisa Apa?” dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari masyarakat umum dan kader – kader PKK se-Jawa Tengah. Adapun materi disampaikan oleh Dr. dr. Rr Brian Sri Prahastuti, MPH (Tenaga Ahli Utama Kantor Staff Presiden RI), Hj. Siti Atikoh Ganjar Pranowo (Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah) yang diwakilkan oleh Dra. Tjondrorini, M.Kes (Wakil Ketua 4 TP PKK Jawa Tengah), dan Dr. drg. Risyandi Anwar, Sp.KGA (Dekan FKG Unimus).

Dr. drg. Risyandi Anwar, Sp.KGA menyampaikan materi Karies Gigi dan Stunting
Dra. Tjondrorini, M.Kes menyampaikan materi Peran Kader PKK Terhadap Pencegahan Stunting
Dr. dr. Rr Brian Sri Prahastuti, MPH menyampaikan materi Stunting di Indonesia

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya bertubuh pendek, kondisi stunting ini juga memiliki banyak dampak buruk untuk anak ke depannya. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi sejak dalam kandungan dan tampak saat anak berusia 2 tahun, sebagai berikut

  1. Praktek pengasuhan yang tidak baik
  2. Kurangnya akses ke makanan bergizi
  3. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
  4. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC, Post natal dan pembelajaran dini yang berkualitas

Oleh karena itu intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan sangat menentukan kondisi stunting pada anak. Salah satu pencegahan dan penanganan stunting adalah dengan memperhatikan pola makan dan gizi seimbang yang disebut dengan ISI PRINGKU.

Apakah gigi memiliki pengaruh terhadap terjadinya stunting?????

Stunting pada anak memiliki ciri sebagai berikut

  1. Kondisi gagal tumbuh pada anak balita sesuai usianya
  2. Pertumbuhan melambat
  3. Pertumbuhan gigi terlambat
  4. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar

Gigi dibentuk saat janin berusia 4 bulan dalam kandungan. Sehingga, ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi cukup suplemen fluor dan kalsium untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan gigi anak nanti. Namun tidak berhenti saat hamil saja ibu membutuhkan gizi yang baik, tetapi harus terus berlanjut hingga ibu menyusui dan anak dalam tahap Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Karies gigi yang tidak dirawat akan berkembang menjadi rampan karies dan menyerang seluruh mahkota gigi dengan melibatkan banyak gigi depan dan belakang akan menjadi lepasnya gigi sulung sebelum waktunya. Kondisi ini akan memberikan dampak negatif terhadap kemampuan anak untuk makan dan mendapatkan asupan gizi yang baik. Akibatnya jika anak tersebut susah makan karena karies gigi akan memiliki asupan nutrisi per hari yang tidak tercukupi, daya tahan tubuh melemah, dan lebih tinggi mengalami kekurangan gizi dan sakit. Beberapa penelitian menyatakan bahwa gizi yang kurang dan tidak seimbang memiliki hubungan positif terhadap keparahan karies gigi atau gigi berlubang, serta cenderung memiliki angka gigi dengan karies lebih tinggi dibandingkan anak dengan gizi yang cukup. Selain itu, anak dengan kondisi gizi yang kurang akan memiliki kelenjar saliva atropi, padahal saliva (air liur) memiliki peran penting untuk membersihkan gigi dan mulut, serta mencegah karies gigi.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting jika dilihat dari faktor gigi geligi?

  1. Membiasakan anak minum susu dari gelas
  2. Membersihkan gigi dengan air hangat menggunakan kapas pada bagian gigi dan mulut yang terkena susu
  3. Mendidik dan membiasakan menyikat gigi setelah gigi tumbuh setelah makan dan sebelum tidur
  4. Pemakaian pasta gigi berfluor
  5. Pemeriksaan berkala ke dokter gigi ketika anak berusia 2 tahun

Jadi bagaimana hubungannya antara karies gigi dan stunting ?

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi anak yang berawal pada 1000 hari pertama kehidupan dan memiliki dampak yang berkelanjutan hingga anak dewasa. Karies gigi merupakan kondisi rusaknya gigi geligi yang dapat berdampak pada jaringan pendukung gigi, bahkan terhadap kondisi sistemik. Seperti diketahui bahwa kondisi stunting dan karies gigi memiliki hubungan timbal balik. Oleh karena itu, untuk mencegah stunting kita perlu melakukan pemenuhan gizi seimbang seimbang dengan menjaga kondisi gigi geligi, sehingga anak dapat makan dengan baik. Sebaliknya, mencegah karies gigi dapat kita lakukan dengan pemenuhan gizi seimbang terutama untuk mendapatkan fungsi saliva optimal.

Untuk menyaksikan kembali video Webinar klik disini atau kunjungi Youtube Channel “Universitas Muhammadiyah Semarang”

Download Materi – klik disini