BEM FKG Menyelenggarakan Pelatihan Basic Life Support Bagi Mahasiswa dan Umum

Semarang | (6/08/2017) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Semarang menyelenggarakan Seminar Kesehatan Untuk Umum (SEMENTUM) dengan tema “Basic Life Support” di Gedung Nursing Research Center Unimus pada hari Minggu, 6 Agustus 2017. Kegiatan ini terdiri menjadi 2 bagian yaitu seminar dan pelatihan dengan narasumber yaitu Ns. Akhmad Mustofa., M. Kep dan Ns Sri Widodo.,S.Kep.M.Sc yang merupakan Instruktur Pelatihan BTCLS (Basic Trauma & Cardiac Life Support) Yayasan AGD 118 Jakarta.

Sambuatan sekaligus membuka kegiatan oleh Wakil Rektor III Drs.H. Samsudi Rahardjo, MM,MT

Sambutan sekaligus membuka kegiatan oleh Wakil Rektor III Drs.H. Samsudi Rahardjo, MM,MT

Kegiatandibuka oleh Wakil Rektor III Drs. H. Samsudi Rahardjo, MM.MT, beliau sangat mendukung Seminar dan Pelatihan ini, “Sudah saatnya edukasi dan pelatihan BLS tentang kemampuan dasar yang benar saat menyelamatkan orang dari kegawatdaruratan ini diketahui khalayak umum agar bisa memberi pertolongan pertama sebelum memanggil paramedis atau dibawa ke rumah sakit”. Kegiatan juga dihadiri oleh Perwakilan Dekan FKG, Presiden Mahasiswa, dan delegasi SEMA, BEM, dan HMJ.

Pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Pada kegiatan pelatihan, instruktur menjelaskan tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang bertujuan untuk bereaksi secara cepat dan benar untuk sesegera mungkin mengembalikan denyut jantung ke kondisi normal untuk mencegah terjadinya kematian otak dan kematian permanen pada korban yang mengalami kondisi kegawatdaruratan. Selain itu materi selanjutnya adalah penanganan pada korban kecelakaaan yang mengalami luka baik pendarahan maupun patah tulang, serta langkah-langkah pertolongan yang bisa dilakukan sembari menunggu datangnya ambulans.

Pelatihan Penanganan Korban Kecelakaan

Pelatihan Penanganan Korban Kecelakaan

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini peserta baik di bidang kesehatan maupun non kesehatan bisa menjadi pribadi yang tanggap dalam mengatasi keadaan kegawatdaruratan dan dapat membantu korban yang membutuhkan pertolongan.

Reportasi UPT TIK